IMAN KEPADA ALLOH SWT SYARAT MUTLAK MERAIH KEBAHAGIAAN

 



Definisi Iman

      Iman didefinisikan percaya tanpa ada keraguan. Iman kepada Alloh SWT berarti percaya adanya Dzat Alloh sebagai pencipta alam semesta sekaligus percaya bahwa tidak ada pencipta selain-Nya. Semua yang ada di alam semesta ini tidak mungkin ada jika tidak diciptakan oleh Alloh SWT.

      Iman terletak pada qolbu (hati) manusia. Dengan adanya keimanan kepada Alloh SWT maka hati akan menjadi tentram. Sebaliknya jika hati tidak diisi dengan keimanan kepada Alloh SWT maka akan merasakan keresahan.

       Untuk bisa beriman terhadap sesuatu harus diawali dengan marifat (pengenalan) terhadap sesuatu itu. Tidak mungkin kita mempercayai seseorang tanpa mengenal terlebih dahulu perihal seseorang tersebut.

       Iman mengandung konsekuensi. Seseorang yang beriman akan mengagungkan serta menuruti kehendak  sesuatu yang dimaninya.

Marifatulloh  (Mengenal Alloh)

       Alloh SWT adalah Dzat Tunggal yang menciptakan segala sesuatu termasuk manusia di dalamnya. Ia memiliki sifat ada (wujud) karena tidak ada yang menciptakan. Ia memiliki sifat terdahulu (qidam) karena tidak ada yang mendahului. Ia memiliki sifat kekal (baqa) karena tidak mengalami kerusakan atau kelemahan. Ia hidup tidak mati, Ia mendengar dan melihat, ia berkuasa dan berkehendak. Ia memiliki sifat pengasih dan penyayang. Ia mempunyai sifat adil dan bijaksana. Ia Maha Suci terlepas dari sifat jelek.

      Kekuasaannya meliputi langit dan bumi,  yang lahir maupun yang ghoib. Ilmunya tak terhingga, kekayaannya tak terbatas. Ia lah yang menghidupkan dan mematikan. Ia lah yang mengatur perguliran siang dan malam, ialah yang mencipta dan mengatur segala kejadian. Ia terus-terusan mengurus makhluknya tanpa ngantuk dan tidur.

      Dzat seperti itulah yang layak dan pantas kita percayai (Imani). Dzat seperti itulah yang layak dan pantas kita sembah. Hanya kepada-Nyalah sepatutnya kita menghambakan diri, tunduk patuh, berserah diri. Hanya kepada-Nyalah kita menggantungkan harapan berupa keridhoan-Nya. Dan hanya kepadanya kita bercemas diri, takut akan murka-Nya. 

      Untuk itu kita harus mengetahui secara benar apa-apa saja yang disenangi-Nya dan apa -apa saja yang tidak disukai-Nya. Semuanya itu terdapat pada firman-Nya yang termaktub di dalam kitabulloh Al Quranul Karim yang diturunkan kepada Rosululloh Muhammad saw. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rahasia di Balik Puasa Romadhon

PERBANDINGAN KONSEP DASAR MANUSIA MENURUT TEORI BARAT DAN ISLAM

FENOMENA MARAKNYA KASUS PERCERAIAN YANG TERJADI PADA MASYARAKAT INDONESIA