ROSULULLOH MUHAMMAD SAW SEBAGAI CONTOH HAMBA ALLOH YANG SEMPURNA

 



      Dalam melaksanakan penghambaan diri kepada Alloh SWT haruslah sesuai dengan kehendak-Nya. Alloh SWT telah menurunkan Rosululloh  Muhammad saw ke dunia untuk menjadi contoh bagi manusia bagaimana melaksanakan penghambaan kepada-Nya. Oleh sebab itu, mengenal kehidupan beliau semasa menjadi Rosul menjadi syarat mutlak bagi kita yang ingin menjadi hamba Alloh.

     Mengenal Raosululloh Muhammad saw

     Rosululloh Muhammad saw adalah  hamba Alloh yang sempurna dalam melaksanakan penghambaannya kepada Alloh SWT. Seluruh hidupnya beliau persembahkan kepada Alloh SWT dengan sempurna. Beliau berhasil dengan sempurna menjalankan tugas dari Alloh dalam membangun tatanan kehidupan yang dikehendaki oleh Alloh SWT yaitu tatanan kehidupan Madinah Al Munawaroh. Seluruh komponen masyarakat Madinah menjalankan kehidupannya sesuai dengan ketentuan-ketentuan Alloh SWT yang dijabarkan oleh Rosululloh Muhammad saw. Hukum-hukum Alloh ditegakkan, perdamaian tercipta, persatuan terjalin, keadilan terwujud, ketentraman tercapai, kebahagiaan hidup terasakan.

    Pada saat Rosululloh Muhammad saw diutus menjadi Rosul, kehidupan manusia di dunia pada saat itu telah menyimpang dari kehidupan yang diridhoi oleh Alloh SWT karena dipengaruhi oleh dua kekuatan besar yang saling bermusuhan yaitu kerajaan Romawi dan Persia. Kedua kerajaan ini saling bersaing untuk meguasai dunia. Simbol-simbol dan praktek-praktek kemusyrikan pun ditebarkan untuk mengelabuhi akal sehat manusia. Kaisar Romawi dan Persia dipandang sebagai penjelmaan para dewa. Sehingga barang siapa taat kepada kaisar sama dengan taat kepada para dewa. Sebuah mitos halusinasi yang ditebarkan untuk mengelabuhi pandangan manusia. Padahal yang sebenarnya adalah manusia digiring untuk mengikuti kehendak kaisar beserta konco-konconya. Inilah yang dinamakan dengan penghambaan manusia kepada manusia. Praktek seperti ini diikuti juga oleh negara-negara lain termasuk negara-negara di jajirah Arab.

      Dalam kondisi seperti itu Rosululloh Muhammad saw diutus. Beliau mengemban tugas untuk melepaskan penghambaan manusia terhadap manusia beralih kepada penghambaan terhadap Alloh SWT semata yang telah menciptakannya. Dalam perjuangannya beliau mendapatkan perlawanan dari pemerintahan yang berkuasa saat itu, dari mulai cara halus sampai cara kasar. Beliau sempat ditawari harta, tahta, dan wanita untuk meninggalkan misinya namun beliau tolak mentah-mentah. Beliau dan  pengikutnya sempat diboikot di lembah Si’ib, tapi beliau tidak menyerah.  Bahkan beliau sempat mau di bunuh tapi lolos dari pembunuhan berkat pertolongan Alloh SWT. Sampai  pada suatu waktu Alloh menurunkan kaum Anshor dari Yastrib untuk menolong perjuangan beliau. Beliaupun hijrah dari Mekkah ke Yastrib untuk mendirikan negara Madinah. Di negara Madinah, Rosululloh dan kaum muslimin berhasil mempraktekkan penghambaan kepada Alloh SWT dengan mejalankan hukum-hukum-Nya dalam semua sendi-sendi kehidupan.

      Setelah berdirinya negara Madinah, perlawanan dari kekuasaan Mekah semakin sengit. Mereka memobilisasi 1000 personil tentaranya untuk menyerang Madinah. Namun tentara kaum muslimin yang waktu itu berjumlah 300 personil yang dipimpin langsung oleh Rosulullah tidak tinggal diam. Peperangan pun terjadi di lembah Badar. Atas pertolongan Alloh SWT peperangan dimenangkan oleh kaum muslimin. Banyak pemimpin-pemimpin Mekkah tewas di perang Badar ini, diantaranya Abu Jahal dan Umayah. Pada tahun berikutnya Mekkah melakukan penyerangan lagi dengan mengirim 3000 personil tentaranya ke Madinah. Namun penyerangan ini disambut oleh tantara kaum muslimin yang berjumlah sekitar 1000 personil di pegunungan Uhud. Peperangan ini pun hampir-hampir dimenangkan oleh kaum muslimin. Namun, karena kurangnya kedisiplinan sebagian tentara kaum muslimin, maka tantara Mekkah berbalik melakukan penyerangan terhadap tentara kaum muslimin. Namun, tentara muslimin tetap melakukan perlawanan bertahan sehingga membuat tentara Mekkah putus asa, hingga akhirnya mereka meninggalkan medan pertempuran. Pada pertempuran ini panglima Hamzah dan sahabat musab bin Umair gugur sebagi syuhada.

       Setelah peperangan Uhud, Mekkah merencanakan penyerangan lagi yang ketiga kalinya. Mereka bergabung dengan pasukan Yahudi untuk menghancurkan Madinah. Kota Madinah pun dikepung. Namun, berkat strategi perang atas usulan Salman Al Farisyi dengan membuat parit, pasukan Mekkah tidak bisa langsung menembus kota Madinah. Akhirnya Alloh SWT mengirimkan badai untuk memporakporandakan pasukan Mekkah hingga mereka pun pergi berlarian meninggalkan medan pertempuran. Mekkah pun semakin putus asa. Mereka diliputi kebingungan.

       Pada beberapa tahun kemudian, Rosululloh merencanakan umroh ke kota Mekkah sebagai Syiar Islam. Beliau mengutus sahabat Usman bin Afan untuk memberitahu pihak Mekkah mengenai maksud kedatangan kaum Muslimin. Sekitar 10.000 personil kaum muslimin pun pergi ke Mekkah untuk berumroh dengan memakai pakaian ihrom tanpa membawa persenjataan. Namun, di tengah perjalanan di Hudaibiyah, tersiar kabar bahwa Usman bin Affan  ditangkap  oleh pihak Mekkah. Maka, kaum muslimin pada waktu itu bersumpah setia untuk membela Usman bin Affan sampai titik darah penghabisan yang dikenal dengan baiat Ridwan. Kejadian ini terdengar oleh pihak Mekkah sehingga membuat mereka sangat ketakutan. Akhirnya pihak Mekkah mengirim utusannya kepada kaum muslimin untuk mnegadakan perjanjian yang dikenal dengan perjanjian  Hudaibiyah.

      Isi dari perjanjian Hudaibiyah tersebut adalah :

1. Kaum Muslimin dan Mekah sepakat untuk melakukan gencatan senjata selama 10 tahun

2. Selama gencatan senjata berlangsung, jika ada orang Mekkah pergi ke Madinah harus dikembalikan, sedangkan jika ada orang Madinah pergi ke Mekkah jangan dikembalikan

3. Tiap-tiap kaum diberikan kebebasan untuk memihak di antara dua kubu, kubu Madinah atau kubu Mekkah

4. Rencana kaum muslimin untuk melaksanakan umroh ke Mekkah ditunda hingga tahun depan

     Sekilas perjanjian Hudaibiyah ini terlihat merugikan kaum muslimin. Namun, pada kenyataannya justru perjanjian ini sangat menguntungkan kaum muslimin. Kaum muslimin bisa melakukan infiltrasi dakwah kepada penduduk Mekkah sehinnga banyak penduduk Mekkah yang akhirnya menjadi pengikut Rosululloh saw, termasuk panglima tentara Mekkah Kholid bin Walid.

     Pada tahun ke-2 gencatan senjata setelah terjadi perjanjian Hudaibiyah, pihak Mekkah melakukan  penyerangan kepada kaum bani Bakar yang merupakan sekutu kaum muslimin. Maka Rosululloh beserta pasukan kaum muslimin sebanyak 12.000 personil pergi ke Mekkah untuk membuat perhitungan. Pihak Mekkah semakin  merasa ketakutan, karena kekuatannya semakin berkurang. 

    Ketika kaum muslimin memasuki kota Mekkah mereka bersembunyi di rumahnya masing-masing. Abu  Sofiyan dan istrinya Hindun yang waktu itu sebagai  pemimpin Mekkah akhirnya menyerah kepada Rosululloh. Mekkah pun takluk di bawah kekuasaan Rosululloh Muhammad saw. Rosululloh menyeru penduduk Mekkah untuk keluar dari tempat persembunyiannya untuk berkumpul di lapangan istana Abu  Sofiyan. Mereka dijamin keamanannya selama mereka tidak melakukan perlawanan dan pemberontakan. Rosululloh pun membersihan kabah dari simbol-simbol kemusrikan, seperti patung-patung berhala dan sesajennya. Bilal bin Rabah naik ke atas kabah untuk mengumandangkan adzan sebagai tanda kemenangan kalimat Alloh yang selama ini diperjuangkan. Setelah penaklukan kota Mekkah Rosululloh pun kembali ke Madinah.

    Itulah peristiwa yang sangat mengharukan, penaklukkan kota Mekkah, setelah melalui perjalanan dan perjuangan yang sangat panjang selama kurang lebih 23 tahun. Dengan kemenangan ini, sudah tidak ada lagi gangguan terhadap kaum muslimin yang ingin menghambakan diri kepada Alloh SWT seluas-luasnya dan sesempurna-sempurnanya dalam setiap aspek kehidupan. Inilah kebahagiaan hidup yang hakiki. Hidup berada dalam naungan sistem Islam, di mana hak-hak setiap manusia terlindingi karena hukum dan keadilan Alloh dapat ditegakkan. Itulah kesempurnaan nikmat Alloh di dunia. Itulah kehidupan yang dikehendaki dan diridhoi oleh Alloh SWT.

    Rosululloh Muhammad saw telah berhasil mengemban dan menunaikan tugas dari Alloh SWT dengan sempurna, menghantarkan umatnya kepada kebahagiaan hidup yang hakiki. Dalam kesempatan  haji wada (haji terakhir bagi beliau), beliau telah berpesan kepada seluruh umatnya sampai akhir zaman untuk berpegang teguh kepada Al Quran dan As Sunah dalam menjalankan kehidupan di dunia ini, jika tidak maka hidupnya akan celaka dan tersesat.

    Itulah model penghambaan yang dikehendaki oleh Alloh SWT, yang telah dicontohkan oleh Rosululloh Muhammad saw. Hidup dalam rangka menegakkan tatanan kehidupan Islam yang sesuai dengan hukum-hukum Alloh sehingga mendapatkan keridhoan Alloh SWT dan tercipta kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rahasia di Balik Puasa Romadhon

PERBANDINGAN KONSEP DASAR MANUSIA MENURUT TEORI BARAT DAN ISLAM

FENOMENA MARAKNYA KASUS PERCERAIAN YANG TERJADI PADA MASYARAKAT INDONESIA