PERBANDINGAN KONSEP DASAR MANUSIA MENURUT TEORI BARAT DAN ISLAM


    

   Keadaan manusia saat ini sangat dipengaruhi oleh sebuah cara pandang mengenai konsepsi dasar manusia itu sendiri. Karena manusia merupakan subjek dalam kehidupan ini, maka cara pandang tersebut akan mempengaruhi jalannya kehidupan ini. Dalam perkembangan sejarah peradaban manusia dikenal 2 konsep manusia, konsep barat dan konsep Islam. Bagaimana konsep manusia menurut teori barat dan Islam, pada kesempatan ini penulis akan coba memaparkan perbandingan antar keduanya sebagai hasil literasi dan penelaahan. 

     Menurut teori barat seperti yang tertulis pada buku yang berjudul "Sapiens" karangan Yuval Noah Harari, bahwa manusia berasal dari spesies kera yang bevolusi menjadi kera yang bijaksana yang dikenal dengan nama homo sapiens. Kesimpulan  ini didasarkan pada adanya kemiripan bentuk tubuh dan prilaku antara manusia dengan simpanse (sejenis kera). Sebelumnya dikatakan juga bahwa makhluk hidup yang ada di dunia ini yang terdiri dari hewan dan tumbuhan berasal dari mikrorganisme yang terbentuk dari hasil reaksi molekul-molekul yang bersenyawa. Molekul-molekul tersebut terbentuk dari gabungan atom-atom hasil sebuah peristiwa ledakan besar yang sangat dahsyat yang dinamakan peristiwa Big Bang.

    Simpanse beserta kawanannya hidup berpindah-pindah untuk mencari makanan dan menghindari bahaya binatang buas seperti singa. Mereka akan menguasai wilayah tertentu walaupun harus menyingkirkan jenis binatang yang lainnya. Begitulah dunia binatang, untuk mempertahankan hidupnya, bersaing dengan binatang yang lainnya. Yang kuat akan bertahan, yang lemah akan punah.

    Kalau manusia dianggap merupakan hasil evolusi dari spesies simpanse, maka akan dianggap wajar kalau saat ini ditemukan manusia yang berprilaku dan berwatak seperti simpanse. Manusia-manusia ini hidupnya hanya untuk mempertahankan hidupnya. Mereka berlomba-lomba membangun kekukatan untuk menunjukkan eksistensinya supaya terhindar dari ancaman manusia yang lain. Yang kuat akan tetap eksis, yang lemah akan tersingkir bahkan termusnahkan. Itulah hukum rimba, yang hanya berlaku pada dunia binatang.

    Dengan cara pandang di atas, maka akan melahirkan dua paham yang saling bersebrangan yaitu paham komunis dan kapitalis. Paham komunis mewakili kelompok manusia yang tertindas. Paham kapitalis mewakili kelompok manusia yang berkuasa. Dua paham ini menimbulakan kesenjangan dalam kehidupan sosial serta konflik yang berkepanjangan. Kapitalisme berusaha mempertahankan eksistensinya dengan memperluas kekuasaannya, sedangkan komunisme berusaha membangun kekuatan untuk meruntuhkan kapitalisme. 

    Bagaiman konsep manusia menurut Islam ?

    Berdasarkan sumber hukum Islam yakni al Quranul Karim, manusia yang pertama kali ada di dunia ini adalah Nabi Adam as. Beliau diciptakan langsung oleh Tuhan semesta alam dari tanah. Manusia berikutnnya yang merupakan keturunan Nabi Adam as tercipta melaluli proses biologis. Tuhan  telah menciptakan manusia dari saripati tanah (unsur-unsur zat yang  ada dalam tanah). Unsur-unsur tersebut diserap oleh tumbuhan (tanaman padi atau tanaman sayuran). Tumbuhan tersebut ada yang langsung di makan oleh manusia, ada juga yang dimakan oleh hewan. Jadi makanan yang dimakan oleh manusia baik yang berasal dari tumbuhan ataupun hewan keduanya mengandung unsur-unsur tanah seperti karbohidrat, protein, glukosa, dll. Makanan yang telah diolah oleh tubuh manusia akan menghasilkan suatu zat yang dinamakan air mani. Air mani pada laki-laki dinamakan sperma, pada perempuan dinamakan sel telur (ovum). Melalui ikatan pernikahan, sperma dan ovum akan bertemu membentuk zigot. Zigot ini akan tersimpan dalam rahim seorang ibu dan tumbuh menjadi embrio (jabang bayi). Dari zigot hingga embrio kurang lebih memerlukan waktu sekitar empat bulan. Pada massa embrio inilah Tuhan meniupkan ruh-Nya ke dalam tubuh manusia. Dari zigot hingga menjadi bayi yang sempurna kurang lebih sembilan bulan berada dalam rahim  seorang ibu. 

    Setelah manusia dilahirkan, manusia disusui oleh ibunya selama dua tahun. Kemudian tumbuh  menjadi anak-anak, dan remaja. Setelah itu sampailah kepada masa aqil baigh yang disebut dewasa. Pada masa dewasa inilah manusia dikatakan hidupnya sudah mandiri, tidak tergantung lagi kepada orang lain terutama kepada orang tua. 

    Setelah menempuh perjalanan hidupnya di dunia, manusia akan mengalami kematian yakni berpisahnya ruh dari jasad. Ruh akan pergi ke ke alam kubur, jasad akan pergi ke  liang kubur yang selanjutnya akan hancur menjadi tanah. Tapi ruh tidak akan hancur. Ruh bersifat kekal. Suatu  saat nanti setelah hancurnya kehidupan dunia ini, ruh dan jasad manusia akan dibangkitkan kembali di alam akhirat, alam yang kekal abadi. Di alam akhirat kelak hanya terdapat dua negeri, negeri surga dan negeri neraka. Negeri surga adalah negeri keselamatan dan keberkahan. Negeri neraka adalah negeri yang penuh dengan penderitaan dan siksaan.

   Sebelum masuk ke negeri surga atau neraka, manusia akan mengalami persidangan pengadilan di padang mahsyar untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya ketika hidup di dunia kepada Tuhan sebagai penciptanya. Jika hidup manusia sesuai dengan kehendak Tuhan, maka manusia akan dimasukkan ke negeri surga. Jika hidupnya tidak sesuai dengan kehendak Tuhan maka manusia akan dimasukkan ke negeri neraka.

   Lalu, bagaimana caranya supaya akhir hidup  manusia berada di negeri surga yang kekal abadi ?

   Supaya akhir hidup manusia berada di negeri surga, maka selama hidup di dunia manusia harus hidup sesuai dengan kehendak Tuhan yang menciptakannya. Tuhan menciptakan manusia di dunia ini supaya manusia menjadi hamba-Nya, yang mengabdikan diri hanya kepada-Nya, bukan untuk mencari kepuasan diri. Jika kepuasan diri yang dicari, ini bahaya, bisa menimbulkan konflik diantara manusia. 

   Dengan terpusat kepada Tuhan, maka manusia akan mengoperasikan kehidupannya berdasarkan kehendak Tuhan. Bagaimana ia mengatur dirinya, keluarganya, lingkungannya, bahkan bangsanya, akan disesuaikan dengan kehendak Tuhan.

   Tuhan telah menjadikan manusia sebagai subjek dalam kehidupan di dunia ini. Bumi dan langit beserta isinya sengaja Tuhan ciptakan untuk manusia. Bagaimana pengolahan, pengaturan, pengelolaan, dan pemanfaatan alam ini untuk manusia harus sesuai dengan kehendak Tuhan.

   Dengan mengikuti kehendak Tuhan, maka hidup manusia akan terhormat,  kehidupan sosial akan teratur , hubungan dengan alam akan harmonis. Kehidupan seperti ini akan menciptakan kedamaian, keadilan,  kebahagiaan, dan keharmonisan 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rahasia di Balik Puasa Romadhon

FENOMENA MARAKNYA KASUS PERCERAIAN YANG TERJADI PADA MASYARAKAT INDONESIA